Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau diri khatib secara pribadi dan para jama’ah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang membuat kita mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak ada yang mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api neraka-Nya melainkan adalah taqwa yang kita miliki.
Allah Ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
البقرة:197)
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.”
(QS. al-Baqarah:197)Dan Rasulullah bersabda,
اِتَّقِ اللهَ حَيْثمُاَ كُنْتَ
وَأَتبِْعِ السَّيِّئَةَ اْلحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلقٍُ
حَسَنٍ (رَوَاهُ التِّرْمِذِي)
“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada, dan sertakanlah
olehmu kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya (kejahatan
tersebut), serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”. (HR.
at-Tirmidzi, dengan sanad hasan shahih).
Jamaah sholat Jumat yang berbahagia
Ada sebuah Ungkapan atau kalau boleh ia disebut motto hidup
yang cukup sederhana, “Tidak akan pernah kembali hari-hari yang telah berlalu”.
Kenapa kita katakan sederhana?? sebab ungkapan ini cukup familiar di telinga
kita, bahkan ia terkadang bagaikan angin yang lalu begitu saja, atau ungkapan
picisan kuno yang tak ada arti bagi sebagian orang, bahkan anak-anak kecil saja
tahu dan mengerti kalau hari-hari yang telah dilewatinya tidak akan pernah terulang
dan kembali lagi.
Tentunya tidak bagi para pemerhati kehidupan atau orang-orang
yang selalu merenungi dan menghayati hidup yang dijalani, juga tidak bagi orang
yang selalu mengevaluasi diri dan ingin hari-harinya yang sekarang dan yang
nanti lebih baik dari hari-harinya yang telah lalu. Karena baginya hari-hari
yang telah lalu adalah sejarah sekaligus pelajaran untuk menatap dan manata
hidup di masa depan yang lebih gemilang, pelajaran mahal yang tak bisa dihargai
dengan lembaran-lembaran kertas yang kini telah berubah menjadi sembahan,
hari-hari yang telah berlalu terus akan menyisakan kenangan dan kenikmatan bagi
siapa saja yang menghabiskannya untuk sesuatu yang indah dan penuh makna.. dan
selalu akan meninggalkan penyesalan dan kesedihan yang mungkin tak terlupakan
bagi siapa saja yang menjalaninya untuk sesuatu yang sia-sia dan penuh dosa.
Jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah SWT
Tentunya bagi seorang mukmin hari-hari adalah sebuah
kesempatan yang berharga untuk beramal dan berinvestasi sebanyak-banyaknya yang
tidak akan pernah ia sia-siakan begitu saja. Sehingga ia selalu berupaya untuk
mengisi lembaran-lembaran hidupnya dengan sesuatu yang mendatangkan keridhaan
dan kecintaan AllahTa’ala. Sebagaimana dia tahu Rasulullah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ
اْلمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ (رواه الترمذي)
Antara kesempurnaan (kebaikan) Islam seseorang
adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya.”. at-Tirmidzi,
dishahihkan oleh al-Albany)
Untuk lebih lengkap silakan atau KLIK DISINI.
0 komentar:
Posting Komentar